Responsive Template tidak terlalu bernilai

Dunia Blogger, model responsiveDunia Blogger pada artikel ini akan mengulas tentang Responsive Template tidak terlalu bernilai, sebagai sebuah pendapat pribadi terkait dengan berlakunya algoritma Google MobileGeddon per tanggal 21 April 2015 yang lalu. Sekali lagi perlu penulis tegaskan bahwa statemen tentang Responsive Template tidak terlalu bernilai ini benar-benar merupakan sebuah pendapat pribadi dan tidak dalam rangka menyudutkan atau meremehkan para pembuat atau designer Responsive Template yang ada. Demikian pula tulisan ini tidak dimaksudkan untuk "menentang" penerapan algoritma Google MobileGeddon dari pihak Google. Namun tulisan ini hanya bersifat sebuah pemaparan pengalaman pribadi yang berkaitan dengan pemakaian Responsive Template dalam beberapa blog yang penulis miliki.

Responsive Template tidak terlalu bernilai di mata penulis Dunia Blogger ini bukannya tanpa suatu alasan yang logis. Untuk itulah maka penulis dalam artikel ini akan memaparkan beberapa alasan logis sehingga penulis menjadi beranggapan bahwa Responsive Template itu sebenarnya tidak terlalu bernilai Sekali lagi hal ini hanya merupakan sebuah pendapat pribadi penulis dan tidak bermaksud untuk mendiskreditkan siapapun atau pihak manapun.

Pertama-tama mari kita perhatikan definisi Responsive Template berikut ini :

Responsive Web Design essentially indicates that a web site is crafted to use Cascading Style Sheets 3 media queries…with fluid proportion-based grids, to adapt the layout to the viewing environment, and probably also use flexible images. As a result, users across a broad range of devices and browsers will have access to a single source of content, laid out so as to be easy to read and navigate with a minimum of resizing, panning, and scrolling.

Disain Responsive Template sebuah blog pada dasarnya menggunakan manipulasi kode Cascading Style Sheets 3 (CSS 3) dengan berdasarkan kepada "fluid proportion-based grids" untuk menyesuaikan tata letak atau tampilan blog dengan perangkat mobile atau smartphone yang dipergunakan untuk membukanya, dan paling jauh mungkin juga menggunakan sebuah gambar yang fleksibel. Hal ini akan membuat para pengguna dari berbagai perangkat dan browser akan memiliki kemudahan akses ke sebuah sumber konten sebuah blog, tampilan blognya akan ditata sedemikian rupa sehingga akan mudah dibaca dan di-navigasi dengan minimal mengubah ukuran lebar tampilan, panning, dan dengan model bergulir.

Jadi dari satu platform ke platform yang lainnya desain situs yang responsive ini akan menyesuaikan diri berdasarkan resolusi perangkat tertentu dan/atau ukuran layar yang dipergunakan untuk membukanya. Dengan definisi tersebut di atas, sebuah desain Responsive Template tampaknya seperti merupakan sebuah langkah yang masuk akal dan modern untuk sebuah desain blog/web pasca berlakunya algoritma MobileGeddon.

Kembali kepada statemen bahwa Responsive Template tidak terlalu bernilai, berikut ini beberapa alasan yang mungkin dapat melukiskan pendapat pribadi tersebut di atas.


1. Disain Responsive Template mengurangi ekspektasi pengunjung blog/web.
Seorang pengunjung atau visitor yang datang berkunjung pada dasarnya ingin mengetahui atau berharap dapat melihat tentang semua hal yang disajikan dalam sebuah blog/web secara keseluruhan, utuh atau secara lengkap (dengan tidak ada hal-hal yang dihilangkan atau disembunyikan).

Bagaimana dengan disain Responsive Template ? Untuk dapat menyesuaikan diri dengan berbagai macam ukuran layar yang dipergunakan untuk membukanya, beberapa designer Responsive Template pasti akan menghilangkan atau paling tidak menggulirkan ke bagian bawah beberapa komponen yang ada di dalam tampilan dari keseluruhan blog versi desktop (non-responsive). Artinya, untuk membuat templatenya menjadi responsive, para designer template pasti akan mengambil jalan pintas untuk menghilangkan, menyembunyikan atau menggulirkan ke bagian bawah beberapa bagian template blog semacam sidebar, menu navigasi atau yang lainnya. Mungkin gambar-gambar di bawah ini akan dapat menjelaskan secara lebih gamblang tentang hal tersebut.

Contoh tampilan utuh blog Dunia Blogger dengan menggunakan disain Responsive Template ini :

Dunia Blogger, tampilan utuh blog
 Tampilan penuh pada perangkat laptop

Tampilan secara utuh memperlihatkan susunan atau tatanan penuh tampilan blog Dunia Blogger ini secara lengkap mulai dari sidebar, menu navigasi dan lain-lainnya.

Contoh tampilan blog saat dibuka pada resolusi 640 x 480 :

Dunia Blogger, tampilan blog pada 640 x 480
Tampilan pada resolusi 640 x 480

Dengan menggunakan resolusi layar 640 x 480, terlihat menu navigasi blog menjadi hilang, sedangkan bagian sidebar menjadi bergulir ke bagian bawah, dan untuk melihatnya, seorang pengunjung tetap harus melakukan "scrol" ke bawah pada layar perangkat mobile yang dipergunakannya.

Bandingkan dengan disain Template blog atau web yang tidak responsive (non-responsive) berikut ini :

a. Tampilan penuh dengan layar Laptop.

Dunia Blogger, tampilan non responsive-1

b. Tampilan dengan mempergunakan perangkat iPhone.

Dunia Blogger, tampilan iPhone

Apa yang terlihat ? Tampilan keseluruhan sebuah blog akan ditampilkan secara utuh tanpa ada yang dihilangkan atau disembunyikan. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran tampilan (termasuk huruf-hurufnya) menjadi lebih kecil, sehingga membutuhkan kekuatan mata yang lebih ekstra untuk melihatnya. Namun dengan mempergunakan fasilitas "zoom" dipadukan dengan mode "landscape" yang dimiliki oleh sebuah perangkat mobile, hal ini dapat diatasi sehingga menjadi terlihat seperti gambar di bawah ini.

Dunia Blogger, tampilan zoom artikel


2. Disain Responsive Template blog menambah beban berat sebuah blog.
Dalam banyak uji coba yang penulis lakukan dengan mempergunakan beberapa blog yang penulis miliki, disain Responsive Template sebuah blog akan menyebabkan sebuah blog bertambah berat, dan resikonya apa ? Pasti, loading atau akses blog akan menjadi lambat. Anda dapat mempraktekkan sendiri masalah ini dengan mempergunakan bantuan situs iWebtool untuk mengukur berat sebuah blog, dalam hal ini Dunia Blogger telah menyediakannya pada menu navigasi di bagian atas, dan anda tinggal menekan tombol "Tool".

Disain Responsive Template untuk sebuah blog pasti mempergunakan script-script CSS untuk mengatur tampilan responsivenya. Di dalam sebuah Responsive Template pasti tidak hanya memuat satu atau dua script CSS tersebut, namun pasti akan sebanyak jumlah perangkat seluler yang dibidiknya, bisa jadi mulai dari resolusi 960px, 768px, 760px, 640px, 480px, 320px sampai kepada 240px. Bidikan-bidikan resolusi tersebut tentunya membutuhkan script-script CSS yang mandiri satu persatu, sehingga akan menampilkan script CSS dalam jumlah yang banyak. Secara otomatis script-script CSS yang banyak tersebut akan menambah beban berat sebuah blog.

Saat ini, bilamana jumlah artikel-artikel blog anda masih sedikit (atau di bawah 100 postingan) hal ini tidak terlalu terasa, namun bagaimana nanti bilamana artikel-artikel blog telah mencapai jumlah 500 artikel, 1000 artikel atau bahkan lebih banyak ? Pastilah blog tersebut akan bertambah berat dan secara otomatis loadingnya akan menjadi lebih lama, sebagai akibat secara definitif Responsive Template blog itu sendiri sudah cukup berat serta membutuhkan waktu yang agak lebih lama.

Memang untuk mengatasi loading yang cukup lama ini kita dapat menambahkan "script bootstrapcdn" untuk membantu mempercepat loading blog. Adapun script tersebut adalah sebagai berikut :

<link href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.2.0/css/bootstrap.min.css' rel='stylesheet'>
<link href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.2.0/css/bootstrap-theme.min.css' rel='stylesheet'>
<script src='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.2.0/js/bootstrap.min.js'/>


3. Disain Responsive Template tidak menjamin SEO OnPage yang maksimal.
Pemakaian Responsive Template pada sebuah blog, pasti dilakukan dengan mengganti template blog yang terdahulu atau template blog yang lama (yang otomatis telah terindeks oleh mesin pencari semacam Google). Pergantian template blog ini sedikit banyak pastilah membawa dampak atau resiko yang tidak kecil terhadap keberadaan sebuah blog, apalagi untuk blog-blog yang telah menempati posisi terbaik dalam jajaran 10 besar daftar halaman pencarian search engine.

Pengalaman menunjukkan bahwa dengan mempergunakan Responsive Template (kebanyakan dan tidak semua) menyebabkan SEO OnPage blog yang kita miliki menjadi tidak maksimal atau tidak semaksimal waktu mempergunakan Template Non-Responsive dahulu. Hal ini telah pernah penulis buktikan dengan bantuan SEO Analizer milik Bing Webmaster. Hasilnya, pemakaian Responsive Template (gratisan) ada kalanya mengalami "SEO violation", terkait dengan "missing language", "missing description", "H1 Bad/Zero", "Error pada Widget Popular Post" dan lain-lain.

Alhasil, penulis dalam hal ini harus melakukan perbaikan secara satu per satu atau bertahap untuk memperbaiki berbagai masalah "SEO violation" akibat pergantian dengan menggunakan Responsive Template tersebut. Maklum saja, masalahnya adalah penulis dalam hal ini mempergunakan Responsive Template versi "gratisan".


4. Blogger telah menyediakan fasilitas tampilan seluler.
Bagi para pengguna platform blogger dalam hal ini tidak perlu terlalu repot dengan mengganti template blog dengan yang model Responsive Template, karena blogger dalam hal ini telah menyediakan fasilitas seluler yang secara otomatis akan mereduksi tampilan Non Responsive menjadi Responsive sesuai dengan model atau disain standart blogger itu sendiri. Dalam hal ini, para pengguna platform blogger tidak perlu khawatir, cukup dengan mengaktifkan modus seluler ini, maka blognya akan dengan mudah diakses ke dalam semua bentuk perangkat seluler yang ada.

Memang secara tampilan defaultnya kurang memadai dan sering terjadi duplikasi konten maupun duplikasi judul blog saat diakses dengan mempergunakan perangkat mobile, namun hal ini dapat dengan mudah diatasi dengan cara mengaktifkan Robot Txt dan Robot Tag Khusus yang juga telah disediakan oleh dalam platform Blogger.

Lengkap sudah uraian penulis tentang Responsive Template tidak terlalu bernilai ini, semoga dapat memberikan wawasan baru kepada para sahabat-sahabat blogger.

Sebagai bahan referansi untuk membuktikan responsivitas sebuah Responsive Template, gunakan fasilitas Google Developers, pasti anda akan menemukan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan sebuah Responsive Template.


Related Posts:

Get free daily email updates!

Follow us!

5 Responses to "Responsive Template tidak terlalu bernilai"

  1. The content is always the King, dan template blog hanyalah sebuah sarana ............

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perlu juga dilakukan optimasi kecepatan loading blog

      Delete
  2. Sebenarnya template blog itu hanya sebuah sarana, dan oleh karenanya konten blog tetap menjadi hal yang paling utama ...... "Content is The King"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada benarnya juga, namun penting juga dilakukan optimasi loading blog

      Delete
  3. Uraian yang cukup beralasan ...... dengan demikian tidak cukup hanya dengan sebuah responsive template, namun perlu perbaikan-perbaikan

    ReplyDelete

Komentar yang anda tinggalkan mencerminkan pribadi anda sendiri, oleh karenanya hindari spam, pornografi, SARA, promosi produk, Anonimous dan jangan OOT.
Komentar yang sesuai pasti akan aku terbitkan dan anda akan mendapatkan backlink.
Mohon maaf bilamana terjadi keterlambatan balasan komentar.