Batu Tapak Jalak di era Kerajaan Majapahit

Artikel Batu Tapak Jalak di era Kerajaan Majapahit ini akan menguraikan perihal keberadaan Batu Tapak Jalak di jaman Kerajaan Majapahit. Keberadaan batu motif Tapak Jalak di era Kerajaan Majapahit ini dapat kita telusuri dengan memperhatikan beberapa reruntuhan relief yang terserak di lokasi berdirinya Candi Sumberjati (Candi Simping) di wilayah Kademangan, Blitar, Jawa Timur. Berikut ini adalah gambaran atau relief keberadaan Batu motif Tapak Jalak tersebut.

Dengan mengamati ke tiga model ragam hias (relief) tersebut di atas, dapat kita tarik suatu dugaan bahwa batu Mustika Tapak Jalak ini telah dikenal sejak era Kerajaan Majapahit atau bahkan sejak awal pendiriannya. Dugaan ini berdasarkan kenyataan bahwa relief-relief tersebut diketemukan pada seputar reruntuhan Candi Sumberjati (Candi Simping) yang nota bene merupakan Candi Pendharmaan (candi makam) pendiri kerajaan Majapahit, Nararya Sanggramawijaya atau yang dalam Babad Tanah Jawa dikenal dengan sebutan Raden Wijaya.

Batu Mustika Tapak Jalak adalah sebuah batu jenis batu akik yang memiliki garis melintang secara horizontal maupun vertikal pada bagian atas dan tembus ke bagian bawahnya. Contohnya adalah seperti gambar di bawah ini.

Ciri-ciri batu Mustika Tapak Jalak yang asli adalah bahwa kedua garisnya baik yang melintang maupun yang vertikal akan tembus cahaya bilamana disorot lampu senter dari bagian belakangnya. Lebih jauh lagi, batu Mustika Tapak Jalak ini banyak dan beragam jenis batunya. Namun kesemuanya itu memiliki ciri-ciri keaslian yang sama, yaitu garisnya tembus sinar dari belakang.

Kesimpulan akhir adalah, batu jenis Mustika Tapak Jalak ini pada dasarnya telah dikenal sejak jaman Kerajaan Majapahit dengan bukti relief-relief Tapak Jalak yang tergeletak di areal reruntuhan Candi Sumberjati (Candi Simping) sebagaimana yang telah diuraikan di atas.